Beberapa hari yang
lalu, saat sedang berseluncur ria di
dunia maya - mencari bahan tulisan sebenarnya - Saya menemukan sebuah artikel
yang ditulis oleh blogger lokal tentang ilustrasi pada sebuah buku anak.
Sebenarnya tidak terlalu penting dan banyak isinya jadi tidak usah saya
sebutkan. Namun sebuah komentar di akhir tulisan menarik perhatian saya. Isinya menyatakan bahwa si penulis komentar
tidak suka dan tidak menyetujui "kesalahan" penggunaan warna pada
banyak buku anak. Seperti singa berwarna merah, pohon berwarna biru, proporsi
tubuh yang tidak sesuai hewan atau objek sebenarnya. Menurutnya buku anak
adalah sebuah media bacaan pada fase awal anak untuk mengenal sesuatu, jadi
gambar-gambar yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan sebenarnya.
(sumber : bobdaly)
Menengok kembali
postingan saya sebelumnya yang membahas tentang buku Dr. Seuss. Banyak karakter
hewan dengan tubuh terdistorsi dan warna yang tidak sesuai. Lalu bagaimana? Adakah sebuah acuan
bagaimana menulis sebuah buku anak yang benar? Adakah acuan untuk membuat
ilustrasi buku anak yang benar?
Ilustrasi yang ada
pada buku anak, atau Ilustrasi anak adalah sebuah gaya ilustrasi yang unik dan
tidak banyak ditemui pada buku bacaan bertema dewasa. Untuk lebih mudahnya saya
melihat dari penggunaan ilustrasi anak pada buku anak, walaupun jenis ilustrasi
ini sudah digunakan untuk segala media visual lainnya. Kesan visual yang kita
tangkap dari ilustrasi anak adalah kesan kekanak-kanakan, playfull, mudah
dimengerti dan penuh imajinasi . Warna yang digunakan biasanya adalah warna-
warna cerah dan pastel atau warna-warna lembut. Sesuai dengan perkembangannya,
gambar-gambar mereka belum mengenal kaidah-kaidah menggambar orang dewasa,
seperti : perspektif, warna, kedalaman, dan lain-lain.
Berdasarkan
fungsinya, buku anak lebih banyak menggunakan ilustrasi dan gambar-gambar
karena dunia anak adalah dunia visual, gambar yang ada di dalamnya harus
komunikatif karena anak- anak belum bisa membaca. Hampir mirip seperti manusia
purba dengan menggambar di gua dan hierogliph yang digunakan bangsa mesir kuno,
melalui gambar manusia berusaha berkomunikasi. Sejak lahir bayi sudah mampu
mempelajari lingkungan sekitar dengan melihat dan memahami apapun yang terjadi
di sekitarnya. Bayi mampu menyerap banyak sekali informasi sejak dia lahir.
Kemudian mampu mengenali wajah, memahami ucapan orang tuanya, hingga menamai
objek-objek tertentu. Buku anak biasanya dibagi berdasarkan usia sesuai dengan
kemampuan kognitif tiap2 tahapan usia.
Bentuk dan warna
buku anak yang lucu dan simple karena anak usia tertentu hanya dapat mengenali
dan memisahkan objek dengan bentuk geometris yang mudah dan warna- warna
kontras. Sementara untuk balita atau usia anak yang lebih tua, gambar yang
digunakan dapat lebih kompleks. Karakterististik lain yang terlihat dalam ilustrasi anak adalah penyederhanaan
ekspresi, hanya sedikit ekspresi yang ditampilkan, misalnya senang, sedih,
marah, dan kaget. Karena anak-anak baru mampu memahami sebatas itu.
Karakter Snoopy dan Charlie Brown dalam
Peanuts karya CHARLES M. SCHULZ
Melalui ilustrasi
anak, orang tua berusaha mengajarkan hal-hal lain seperti nilai kesopanan,
kejujujuran, dan nilai-nilai moral lainnya. Karenanya ilustrasi yang digunakan
harus komunikatif dan mudah dimengerti oleh anak-anak.
Buku anak dibuat
untuk merangsang kemampuan otak dan kreatifitas anak. Seorang ilustator buku
anak harus mampu melihat dengan kacamata anak yang penuh dengan imajinasi tanpa
batas. Sejak anak-anak hingga sekarang usia saya 21 tahun, saya masih sering
terkesan - amazed - pada
ilustrasi-ilustrasi anak. Masih terbayang kucing siam cantik yang bermain
kastanyet dan ikan paus yang pergi berlibur dengan koper dan topi kecilnya.
Tidak lupa keluarga gorila yang pulang menggunakan taksi kuning dengan 4 pasang
tangan gorila melambai di sampingnya. Cerita-cerita menakjubkan dari buku anak
yang selalu dibacakan ayah saat kecil dulu.
Menurut saya sama
sekali tidak ada salahnya membuat sebuah kucing raksasa berwarna biru, pohon
berbentuk bulat dan berwarna merah, karena pada usia tersebut anak-anak belum
mengerti kenapa pohon harus berwarna hijau (toh, ternyata memang tidak semua
pohon berwarna hijau kan?) buku anak dibuat agar anak-anak bisa mengintip
sebuah dunia dan petualangan luar biasa di depan mereka. Buku anak bukan dibuat
untuk menciptakan sosok dewasa dengan pemikiran yang picik dan membosankan yang
meyakini bahwa pohon harus hijau dan kucing harus berwarna coklat atau putih
atau oranye.
sumber : berbagai sumber