Selasa, 12 Juni 2012

Interview dengan mbak Retna - Editor JP Book Kids



Beberapa minggu lalu saya dan  Rena -- berkunjung ke kantor Jawa Pos Lama di daerah Karah- Surabaya untuk menyerahkan naskah buku anak Hanoman... dan sedikit bertanya-tanya seputar penerbitan dan pembuatan buku anak. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, sambil berbisnis urusan tugas terpenuhi.. Hihi... Selain itu, kami ingin mengetahui tanggapapn mengenai bidang children book ini dari sudut pandang editor. Yang menyambut dan menerima kami pada saat itu adalah mbak Retna Mashita, editor JP book Kids. Salah satu bagian JP Book yang khusus menangani penerbitan buku anak. Mbak retna orang yang sangat menyenangkan, baik dan sabar dalam menjawab pertanyaan kami. Wawancara kami berlangsung sekitar 2 jam, dan banyak sekali wawasan baru yang kami dapat dari sana. Bagi teman- teman lain yang ingin membuat buku anak, baca terus ya~


Apa saja jenis buku anak yang sudah diterbitkan oleh JP Book Kids?

Buku dongeng, fabel dan buku media pembelajaran untuk PAUD. Seperti buku aktifitas untuk TK A dan TK B, kemudian buku-buku anak yang diluar digunakan di TK seperti buku seri sahabatku. Lalu ada juga dongeng bunda dan ananda, tujuannya mendekatkan bunda dan ananda saat membaca. Lalu pada saat ramai-ramainya tentang peningkatan karakter anak, kita sudah punya buku seri, salah satunya berjudul "Kancil - Dongeng anti Korupsi". Kemudian ada juga seri mewarnai dan lain-lain. Sebenarnya JP Book termasuk masih baru dalam menerbitkan buku untuk anak - anak, dan ternyata respon pasar pun positif sehingga sejauh ini kami merasa buku – buku kami cukup sukses di pasaran.


Apa yang diharapkan publisher terhadap author buku anak terutama yang bertema sains?

Untuk sementara ini JP Book menerima segala konsep buku anak bertema sains, karena JP Book berada dalam tahap pengembangan untuk pemproduksian variasi buku untuk anak – anak.


Mengapa sebelum seorang author buku anak mengirimkan karyanya, JP Book meminta contoh gaya gambar author tersebut?

Dari buku anak, kan yang paling menonjol adalah gambar sama ceritanya. Kita dari pihak redaksi jika ingin menyelami contoh karya yang dikirim, biasanya kita meminta calon penulis kita untuk mengirimkan contoh. Cukup mengirimkan judul buku, karakter gambar 1-2 halaman saja , terakhir beri sinopsis. Setelah itu 1-2 halaman contoh karya dibawa ke rapat. Di dalam rapat tersebut ada redaksi, marketing, bagian desain, managerial dan keuangan. Apabila bagian redaksi setuju dengan cerita, bagian desain menyukai layout dan karakter ilustrasi dan sebagainya, bagian marketing menilai apakah buku ini layak jual, atau sudah terlalu banyak di pasaran, terakhir bagian keuangan memperhitungkan harga yang diminta atau ditawarkan. Apabila hasil rapat menyetujui konsep dan gaya gambar, author dapat melanjutkan membuat buku hingga selesai. Kita memberi PO atau purchase order, PO ini semacam deal bahwa konten yang akan dikerjakan sudah disetujui dari segi harga, jumlah halaman, dan isinya apabila ada revisi dikerjakan sesuai dengan deadline yang sudah diberikan sesuai kontrak kerja.


Berdasarkan riset, anak – anak lebih menyukai karakter yang ada di kehidupan sehari – hari dan karakter dari kartun atau acara televisi yang sudah ada, apakah benar?

Anak-anak memang menyukai karakter yang dekat dengan kehidupan mereka sehari-hari. Mereka kurang suka dengan karakter yang memiliki bentuk dan karakter yang terlalu jauh dari yang sudah mereka kenal.


Gaya gambar seperti apakah yang populer untuk buku anak pada saat ini?

Sebenarnya tidak ada gaya gambar yang benar-benar populer, misalnya saat ini banyak buku yang menggunakan ilustrasi menggunakan 3D atau clay toys. Kami mengira itulah tren saat ini, ternyata tidak. Gaya gambar yang ada di pasaran saat ini adalah bentuk kreasi dari penerbit atau penulis. Selain itu menurut riset, ada anak-anak tertentu yang menyukai kontras tinggi dan yang menyukai garis tebal, sementara yang lain menyukai warna pastel. Belum ada pakem sebenarnya untuk gaya gambar yang populer di pasar.


Apakah bisa jika seorang author ingin menawarkan gaya gambar yang berbeda dari gaya gambar yang sudah marak di pasaran?

Sangat Bisa, kami sangat bersemangat untuk mengeluarkan buku dengan visual dan konsep yang beraneka ragam.

Bagaimana pemilihan objek visual untuk buku anak bertema sains?

Kami menyerahkan sepenuhnya kepada author atau ilustrator yang membuat, yang penting masih sesuai dengan anak-anak, tidak mengandung kekerasan dan gambar-gambar yang menggangu. Hal lain yang perlu diperhatikan apabila memasukkan foto yang diambil dari internet author harus mencantumkan sumber.

Bagaimana porsi teks / cerita terhadap gambar dalam penyusunan buku anak yang baik?

Sebaiknya teks dalam buku anak tidak terlalu panjang dan rumit. Cukup 2-3 kalimat dalam satu halaman. Yang penting adalah bagaimana anak bisa mencerna dan memahami tiap halaman agar materi yang disampaikan. Bahasa jangan terlalu kaku agar anak tidak bosan.


Bagaimana kondisi pasar terhadap dua jenis konsep penyusunan buku anak (kumpulan cerita dan buku tunggal)? JP Book ebih memilih konsep yang mana? Mengapa?

JP book terbuka untuk buku kumpulan cerita dan buku tunggal, namun dari segi profit, lebih menguntungkan buku tunggal berseri. Karena jika isi buku terlalu komplit nanti konsumen cukup hanya membeli 1 jenis buku.

Bagaimana quality control terhadap buku dengan konsep penyusunan kumpulan cerita yang melibatkan beberapa author dan illustrator yang berbeda?

Biasanya author yang mengajukan atas nama tim yang memang berisikan beberapa ilustrator dan author. Kami meminta kepada satu orang dari tim untuk bertanggung jawab menyatukan dan menyelaraskan gaya gambar dan isi.

Apakah author memiliki andil dalam penentuan jenis bending, bentuk, ukuran buku, jenis cover, kertas dan material pembentuk buku?

Untuk jenis kertas dan penjilidan ditentukan berdasarkan pasar yang dibidik oleh pihak marketing yang sesuai dengan karakter buku tersebut, author tidak memiliki andil dalam pemilihan material dan proses cetak


Bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan sesuai melalui buku bergambar untuk anak – anak?

Yang perlu diperhatikan adalah materi dan bahasa yang digunakan harus sesuai dengan anak-anak. Jangan terlalu kaku dan harus santai agar anak tidak merasa bosan. Selain itu harus meyusupkan nilai-nilai moral dalam setiap materi. Karena untuk anak usia ini adalah fase pembentukan karakter, jadi sebisa mungkin menyusupkan nilai-nilai kebaikan di dalam materi.

Apakah perlu untuk menyesuaikan materi yang akan di angkat dalam buku bergambar sains dengan kurikulum yang ada?

Author dapat membuat sebuah buku anak yang sesuai kurikulum atau lepas, selama ada benang merah, atau kesatuan pembahasan materi dalam satu buku.

Apa saja peran editor saat menyunting naskah buku anak? Sebatas pemakaian bahasa atau breakdown materi?

Editor pasti melakukan sunting bahasa pada sebuah buku anak, apabila ada bahasa yang terlalu rumit dan bertele-tele, atau kesalahan terlalu banyak editor dapat merombak tulisan tersebut sesuai dengan sinopsis yang sudah dikirimkan oleh author.

Bagaimana cara kita mengetahui bahwa materi yang author tawarkan dapat dipahami oleh pembaca anak – anak?

Author dapat melakukan sampling untuk mengetahui anak-anak dapat memahami materi di dalam buku. Atau cara yang mudah diamati apabila sampling atau anak yang diberikan buku dapat menceritakan ulang dengan benar isi buku kepada orang lain.

Siapa saja target audience yang disasar JP Book dalam penerbitan buku anak?

Target audiens sudah pasti si anak, tapi yang memutuskan pembelian sudah pasti orang tua anak. Jadi dari segi visual, gaya gambar yang menarik digunakan untuk mempersuasi anak agar membaca, dan konten atau isi agar orang tua membelikan buku tersebut.

Bagaimana posisioning buku anak di mata konsumen?

Kebanyakan memperlalukan buku seperti buku bacaan, apabila selesai dibaca disimpan. Beberapa mengumpulkan dan mengkoleksi buku-buku anak.

Apa saja bentuk – bentuk pemasaran yang dilakukan dalam memasarkan sebuah buku terutama buku bergambar untuk anak - anak?

Pemasaran yang dilakukan adalah penjualan langsung di toko buku modern dan indomaret. Selain itu pengadaan event-event seperti lomba dongeng yang harus membeli buku-buku dongeng berjudul tertentu dari JP book. Ada pula event yang diadakan oleh PAUD sekaligus launching buku. Media promo lain adalah iklan di media koran Jawa Pos dan brosur serta katalog.

Bagaimana keadaan kompetitor buku anak sains di pasaran ?

Selama ini penjualan buku anak selalu bagus karena konsumen anak-anak tidak pernah habis, tiap tahun pasti anak anak yang dilahirkan. Jadi pasar buku anak ini tidak terbatas.

Bagaimana cara mengetahui apakah sebuah buku dinilai sukses dipasaran?

Buku yang sudah mengalami cetak ulang beberapa kali dalam tahun pertama berarti sukses.

Bagaimana apabila terdapat buku – buku yang dijual secara obral Kalo sampai di obral itu, apakah publisher dan author mengalami kerugian?

Sedikit bocoran nih ya... Bisnis buku adalah bisnis yang walaupun buku sudah di diskon 50-75% penerbit masih untung 100%. Apabila buku disimpan digudang, maka penerbit akan dibebani oleh biaya sewa gudang, selain itu ada kemunkinan buku rusak karena lembab, rayap, dan sebagainya. Lebih murah kalau buku diobral atau dijual murah.



sumber: dokumentasi pribadi
Bagaimana, teman-teman ada yang tertarik membuat buku anak? atau mau colab dengan saya? silakan komen atau PM saja~ :3

Selasa, 05 Juni 2012

Review - Little Yellow Duck and The Big Idea



The more that you read, the more things you will know. The more that you learn, the more places you'll go. -- Dr. Seuss

Post kali ini dibuka dengan kutipan menarik dari Dr. Seuss yang menyuruh kita agar banyak-banyak membaca. Dengan banyak membaca, semakin banyak ilmu kita, semakin banyak kita tahu, dan semakin banyak materi dan topik untuk ditulis di blog ini..heheh.. bercanda. Sayang sekali post kali ini bukan tentang bagaimana memperoleh ide-ide besar saat sedang buntu atau blank. Bukan juga cara bagaimana proses kreatif membuat buku anak, tapi mungkin bisa jadi ide bagi teman-teman. 

Sumber : Behance.net


Sebenarnya saya tidak sengaja menemukan 'buku anak' ini dari buku literatur Design Matters penerbit Rockport.  Judulnya "Little Yellow Duck and The Big Idea"- a story for children and bright marketing folks.  Hem.. Buku anak tentang marketing? Ternyata bukan. Itu adalah sebuah promotional media berupa brosur dari sebuah Creative Consultancy di Wales dan Inggris bernama Littleyellowduck.









Menurut buku Design Matters tadi, sebuah brosur itu bukan hanya kumpulan informasi tentang sesuatu, tetapi juga memiliki sebuah narasi, atau bahkan story teller. Narasi dalam sebuah brosur disini maksudnya bisa didapatkan dari lipatan, layout, dan sebagainya. Ternyata tidak tanggung-tanggung, biro desain Little Yellow Duck ini membuat sebuah narasi dalam bentuk buku cerita bergambar sebagai media promo berbentuk brosurnya. Brosur ini dibuat mirip sekali dengan sebuah buku anak, mulai dari ilustrasi, karakter, lay out, tipografi dan bahkan cara penyampaian konten yang dibuat semirip mungkin dengan buku anak yang hanya mengggunakan satu hingga dua paragraf pendek di setiap halamannya. 

Cerita yang ada di dalam brosur ini sendiri sangat menarik. Sesuai dengan subjudul pada sampul depan yang bertuliskan bahwa brosur ini adalah cerita untuk anak-anak. Cerita si bebek kuning dan businesswoman yang di-ibaratkan sebagai klien bisa diceritakan dengan alur yang menyenangkan dari awal hingga akhir. Cukup menarik bila dilihat sebagai sebuah buku anak biasa. Yang lebih keren lagi menurut saya, jika dilihat dari sudut pandang 'media promosi' karakter bebek kuning sebagai ambassador atau prumpamaan biro desain itu sendiri, dapat menjelaskan secara efektif tentang peran dan apa yang mereka lakukan. Mereka menyampaikan bagaimana cara mereka bekerja dengan cara yang unik. Jika biro yang lain menyampaikan dengan cara lebih persuasif seperti "percayakan desain anda kepada kami" atau "kamilah jagonya membuat desain dengan kualitas dan harga terbaik" dengan tujuan memperoleh klien sebanyak mungkin... Menurut pembuatnya, Lawrence Everard , brosur ini  menyenangkan untuk dibuat, bukan hanya menunjukkan tentang siapa Little Yellow Duck tetapi juga sebagai filter klien seperti apa yang tertarik pada desain mereka. Yang pasti klien yang tertarik dan menyukai brosur ini. Keren yah :3

Sumber: berbagai sumber 



Senin, 04 Juni 2012

Gris Grimly - The Mad Creator!


Kalau kemaren saya sudah menghiasi blog ini dengan aneka ilustrasi buku anak yang ceria, colourfull, dan unyu-unyu seperti buatan Akang  Nonoy, Dr. Seuss, dan lain-lain. Untuk memperluas wawasan kita tentang ilustrasi buku anak, sekarang saya ingin menampilkan ilustrasi buku anak yang gelap dan gloomy. Mungkin yang pertama kali terlintas adalah ilustrasi khas Tim Burton, gothic, gelap, dan indah. Tapi sekarang saya bukan akan membahas tentang Tim Burton. Artist hebat yang saya bahas kali ini adalah Gris Grimly. Seorang ilustrator muda yang saat ini berdiam di Los Angeles, dan sudah berkutan dalam dunia ilustrasi selama 12 tahun. Gris Grimly sudah membuat ilustrasi untuk banyak sekali buku seperti Ilustrasi untuk kumulan prosa Edgar Allan Poe,The Dangerous Alphabet dan Monster Museum, dan membuat ulang atau re-make cerita lain dengan gayanya sendiri. Semuanya dengan visual yang menarik dan lucu khas  ilustrasi buku anak. 

Buku anak yang dibuatnya memang menceritakan kisah "horor" atau kisah seram untuk anak-anak , tetapi tetap sangat menyenangkan untuk dinikmati oleh orang dewasa. Dibawah ini beberapa artwork dari Gris Grimly Wicked Nursery Rhymes seri pertama yang diterbitkan pada tahun 2003 hingga
Wicked Nursery Rhymes seri ke 3 yang akan diterbitkan tahun ini.








Menarik sekali melihat bagaimana Gris Grimly ini membuat buku anak yang tampak menyeramkan tetapi masih sangat terlihat lucu, kekanakan dan polos. Ilustrasinya masih dalam batasan tertentu sehingga Gris Grimly tidak menampilkan visual yang gothic tanpa menjurus ke arah Grotesque. hahaha.. Coba lihat karakter anak yang dibuat oleh Gris Grimly, pipi mereka merona pink imut sekali dan terlihat menonjol diantara tone warna yang suram. Hal menarik lainnya adalah karya-karya Gris Grimly ini dikerjakan secara manual, dengan "media tradisional" menggunakan pensil, tinta dan cat air untuk warnanya. Saat ini banyak sekali buku anak yang diterbitkan, tetapi hanya sedikit yang bisa dibilang 'masterpiece'. Kebanyakan dibuat dengan ilustrasi digital yang 'nanggung'... tapi gapapa, saya juga, berani mencoba membuat buku anak walaupun skill bisa dibilang masih nanggung. namanya juga belajar. Selain buku yang diterbitkan, naskah dan sketsa atau draft layout buku yang dibuat Gris grimly dilelang di Internet lho. Kapan ya bisa menjadi seorang yang sketsa dan doodle-nya saja diframe dan dilelang bagaikan masterpiece...? :P




Selain berkarir sebagai ilustrator, penulis, dan storyteller, Grimly juga sudah membuat beberapa film pendek salah satunya berjudul Cannibal Flesh Riot! Silakan klik link dibawah bila ingin melihat seluruh galeri dan proyek yang sedang dikerjakan oleh Gris Grimly. Gris Grimly baru-baru ini membuat akun di DeviantArt , bagi yang ingin sekedar melihat, mengagumi, ingin bertanya atau belajar, GrisGrimly bersedia menjawab. :3 

Visit Gris Grimly :
Web (flash)

Jumat, 01 Juni 2012

Art of the day

Tidak terasa sudah memasuki pertengahan tahun lagi.. Sudah bulan Juni lagi.. Oiya, Selamat hari kelahiran Pancasila dan Hari Anak Internasional. Semoga nasib seluruh anak-anak di dunia akan berubah menjadi lebih baik. Lebih baik dari puluhan anak-anak yang menjadi korban pembantaian di Al-Huula, Suriah. Hufft.. Let's hope for the best. Bagaimanapun.. Kabar di Kampus Despro jauh lebih baik daripada kabar di Suriah. Salah seorang teman pulang dengan membawa kabar gembira..hahah..  Congrats kepada Deden Faturahman sudah berhasil menjadi juara 1 dalam kategori ilustrasi digital dalam Nirmana Award 2012.

Jadi sebagai teman yang baik *ecie hahaha... Pada post kali ini saya akan me-review karya Deden tersebut. Judulnya Mainanku Kreasiku Pemenang Trophy Gold Nirmana Award 2012




Bagus ya? :3

Style-nya mungkin bukan terlalu berciri-khas ilustrasi buku anak, style-nya rough digital painting khas Deden. Warna yang digunakan adalah warna-warna soft pastel yang berkesan dreamy dan lembut seperti gula-gula kapas. Ilustrasi ini cenderung realis tanpa outline dan mengingingatkan saya pada gaya ilustrasi Claudio Cerri. Secara komposisi dan pemilihan angle juga sangat menarik. Detil pada batik, ekspresi wajah, dan topengnya sangat menarik. Secara visual saya tidak menemukan nilai minus dari ilustrasi ini  (dan ilustrasi Deden lainnya sebenarnya)

Menurutku yang paling menarik dari karya ini yang membuatnya unggul dibandingkan dengan kontestan lain adalah konten dan isi ilustrasi ini yang mampu menangkap kesan kerinduan masa kanak-kanak. Sosok anak dengan kaos kutang, jubah sarung dan celana pendek yang menunggangi kuda lumping dan ditemani oleh mainan masa kanak-kanak tradisional.  Membuat saya rindu dengan masa kanak-kanak saya dulu yang penuh kesederhanaan. Saat kita masih bermasin bersama teman2 di luar rumah, bermain layang-layang, kelereng, gasing, dan perahu dari kulit jeruk. Minggu lalu, saya berniat membuat mainan dari kulit jeruk untuk si Nana, adik saya yang baru mau naik kek kelas 2 SD.. Dengan polosnya dia bertanya "itu apa?" sayapun mengurungkan niat untuk membuat mainan dari kulit jeruk bali itu. Generasi adik saya sudah tidak mengenal mainan-mainan yang ada pada ilustrasi di atas sepertinya...fuhh..

Untuk teman-teman lain yang penasaran dengan karya Deden yang lain, bisa kunjungi web-nya dan Fb-nya ... Semoga setelah melihat teman kita yang sudah berhasil ini memberi semangat bahwa kita juga pasti bisa! :3 

Rabu, 30 Mei 2012

Akang Nonoy : Ilustrator Anak Indonesia Harus Punya Jati Diri


Post blog ini bermula saat sedang berjalan-jalan di Gramedia Manyar, Surabaya. Mencari buku anak obralan di depan, kemudian menjelajah diantara rak-rak buku sains anak buatan penulis-penulis korea.. Lalu menyusuri bagian buku cerita bergambar.. tidak banyak ilustrator lokal yang menonjol dan menjual di seksi buku anak. Tapi ada satu gaya gambar yang menarik perhatian saya,  mirip dengan gambar pada buku-anak punya Nana, adik bungsu saya yang masih mau naik kelas 2 SD. Iseng- iseng hobi stalking saya kumat dan Foila!~  hahaha~ saya menemukan Fb sang Akang Nonoy.  Berikut hasil saya berbincang sedikit dengan sang Ilustrator buku anak dari Bandung.



Saya : Pagi kang, lagi luang?


Akang Nonoy : Lagi nyarap ma brosingan nih. Lmyan rehat dulu..dari kmren cuapek banget dah


S : ehehem... sebelumnya terimakasih telah meluangkan waktu untuk ngobrol-ngobrol sedikit.  Bisa cerita sedikit ngga, tentang latar belakang Kang Nonoy atau pekerjaan sedang sibuk apa sih?

N : Gpp santay kok..Latar belakang..hmmm..apa ya..hihii..Klo sibuk..Alhamdulillah memang Iya ..Tp sesibuk nya saya tetep kerja santay. Yg penting detlen terpenuhi semua. Maksudnya ltr blkg gimana ..? lebih spesifik lg ..

S : Maksudnya latar belakang dulu tk sd sma kuliah dimana gtu..

N: O itu..skul nya Ga tinggi euy. Tau SMSR?Sekolah senirupa. Nah dari situ lgsg kerjapraktek di studio komik lokal di Bdg. Di godok disitu beralih Ke Animasi

S : Wah.. berarti selain ilustrasi anak yang keren itu akang mendalami animasi juga donk?

N : Iya.lama banget saya dianimasi. Bandung - Jakarta. Terakhir Animasi yg dicombine sama live ..Seri nya Tasya. Judulnya lupa.Tapi nama tokoh nya lulu Dan baron. 2thn project itu, Saya rasa dianimasi terlalu cape. Kurang berkembang, dan duitnya gitu2 aja. Dan cape.Bnyak frame nya. Ga sepadan ama harganya. Jadi Sekarang udah bulet di ilustrasi saja. Klopun ada order masuk Animasi, paling ambil stobo (Storyboad, red.) nya aja, Atw Animasi iklan.

S: Selalu kerja sendiri kang? ngga ada asisten? kan... bisa di perbudak sedikit *diketok

N : Dulu sempet bikin studio,tapi pada Ga disiplin. Jadi single fighter aja, Klopun butuh, tinggal telpon2 aja para kurawa. Sekarang juga banyak order yang dilempar lagi Ke tmn. Saya lagi fokus Ke project Malaysia

S: ioya, Sejak kapan terjun menjadi ilustrator buku anak? Setelah proyek tasya tadikah? Tahun berapa itu.. 2006 ya?


N : Tepatnya si Iya

S: Bisa diceritakan sedikit kang, tentang karya yang pertama kali dibuat dan berhasil masuk sebagai ilustrasi buku anak?

N : Komik pendekar cilik awal karya saya. Kontrak samaGramedia . Busett..dulu banget itu

S : Si Jail, pendekar cilik: Matinya kala Ireng ini bukan kang?

N : Hahh...kok tau?  langsung gogling ya?  Ya ,,betul..itu mama studionya, Animik world. Jeleekkk.... Tapi namanya juga proses

S : Karya- karya kang Nonoy semuanya bagus sekali, dari bahasa tubuh dan ekspresi anak-anak yang digambar selalu kelihatan hidup. Bisa ceritakan inspirasi Kang Nonoy biasanya berasal dari mana ?

N : Waduh,maca c.. Inspirasi..... Hmmm. ..Suka liat aja gestur anak2. Itu klo dari expresi. Klo dari sudut pandang...Mainkan kamera aja. E tapi..ini sedikit bocoran ya..Jadi gini..Klo saya, proses menggambar itu lama di ide atau angle nya. Tapi klo udah dapet view nya...fin nya bisa cepet.Jadi awal yg Susah itu ide adegan,view,Dan skis tokoh terwakili. Klo udah dapet langsung sket pake Wacom/Mos pen

S: Sampe bisa dapet style yang seperti sekarang darimana kang?


N : Dapet style?Nemu sendiri itumah. Kata tmen2 ..Style sy khas bgt..chubby2 ktanya. Tp g tau d. Mengalir bgtu saja.

S : Oiya oiya Adakah tokoh inspiratif yang mempengaruhi gaya illustrasi Kang Nonoy? seperti illustrator idola misalnya..

N : Kalo temen seangktan ada. Di fb namanya dewa hyu. Idola bgt! Mantap pokoknya , Liat di fb nya. Atw search pinkberry club. Dia sekarang di kompas tv, Dulu bareng2 di tasya. Saya blajar banyak dari bliau. Begitulah,  Temen2 udh nemu jalan hidup masing2.


S : Eh kang, menuju epilog nih.. Bagaimana menurut mas Kang Nonoy dengan perkembangan dunia illustrasi buku anak di indonesia?

N : Nah itu,mnurut saya sangat disayangkan banget. Karena SDM nya segitu2 (usia masih sangat muda. Red) udh pada bgus bgt, Tp ga punya jatidiri. Liat aja..para Ilustrator ampir semua stylenya manga. Jadi style lokalnya mana? Harusnya dengan skill yang makin mumpuni harus bisa ngedongkrak style lokal. Memang susah si.. Industri sini mengacu ke manga. Mungkin ngejual banget. Tapi It's OK si...Cuma kan alangkah lebih baiknya.....  Makanya saya berusaha mempertahankan style saya . Tapi masih tetap bisa ngejar style manga. Jadi kudu punya ciri khass klo kata saya mah. Manga nya bisa, style sendiri jg ada

S: Daridulu saya bertanya2 nih kang..menurut akang style yang indonesia banget itu yang bagaimana?


N : Nah kan ktanya jd bngng, Soalnya emang jd absurd, Kaya gmana si style meng indo. Jwbn yg simplenya si menurut sy, Ya yg diluar gaya manga aja Kan kalo manga keliatan bgt.. Manga pun mcm2


S: Apa karena indonesia emang belum kelihatan ada gaya yg mendominasi ya?

N:  Betul. Dulu awal hebohnya komik2 silat si...  Kalo pendekar2 komik silat lokal udah juara smua dah. Tapi kan bekesan jadul. Mana ada anakmuda suka komik silat lokal? Makanya susah juga jawab pertanyaan td.. Ayo.kta temukan style lokal!

S : Pertanyaan terakhir nih. Adakah pesan dan saran yang bisa di bagikan kepada para pembaca? :3

N : Hadeh... Pesan kesan...Pesannya..beli dan cintai produk lokal..! Klasik bgt
 *hening sejenak*
Apa ya?  apa ya... selain yg diatas tadi.. kalo ilustrator lokal harus lebih punya jati diri.. dan terus semangat buat menemukan style yg indonesia bgt  Dan jgn lupa rajin belajar!..halahh

S: Terimakasih sudah meluangkan waktu ya kang, sukses yaaaa~

N : Siippp...sama2 ya..


Nah, buat para pembaca yang penasaran dengan karya-karya akang Nonoy, beberapa saya cantumkan disini, yang lain bisa dilihat di  FB-nya  . :3












Damar Kurung - Buku cerita Anak Gresik


Di kota asal saya Gresik, kami memang tidak memiliki sejarah tentang buku anak atau pendongeng cerita anak. Tetapi kami memiliki media lain sebagai  media "mendongeng" untuk anak-anak di kota kami, yaitu Damar Kurung! Damar kurung yang kini menjadi ikon kebangaan kota Gresik. Bahkan sepertinya ketika kecil, saya menggambar dengan alur dan gaya yang mirip dengan gaya gambar yang ada pada damar kurung. Entah karena waktu itu diajarkan di TK seperti itu atau karena saya banyak melihat damar kurung, saya lupa.

Damar Kurung 
Lukisan Damar Kurung di bingkai kayu

Karakter ilustrasi pada damar kurung


Damar kurung bukan sekedar lampu bergambar sebagai hiasan saja. Damar kurung bisa dibilang sebagai media komunikasi atau mendongeng, dibuat untuk menghibur dan memberikan kesenangan kepada anak-anak yang tengah menanti datangnya shalat Tarawih pada bulan Ramadhan. Itulah sebabnya tema lukisan pada kertas Damar Kurung di masa lalu umumnya berkisah soal kegiatan orang melaksanakan shalat tarawih, tadarus, suasana Idul Fitri, halal bil halal, macapat, pasar malam/ pasar bandeng, pesta khitanan, dan sebagainya. Ilustrasi yang ada pada damar kurung terlihat seperti gambar anak-anak, padahal pembuatnya, Mbah Masmundari pada saat itu terus menggambar hingga berusia 101 tahun!
Warna yang digunakan adalah warna-warna yang cerah dan ceria.  Dalam satu bidang dibagi menjadi beberapa panel, sesuai dengan isi cerita. Banyak digunakan warna- warna merah, kuning, hijau, dan merah jambu. Satu hal lagi yang menarik dari damar kurung adalah seluruh figur orang-orang yang dikisahkan selalu digambar tampak samping seperti tokoh pewayangan.

Ilustrasi alm. Mbah Masmundari

Sayang sekali ketika saya kecil saya hidup di daerah perumahan yang penduduknya bukanlah masyarakat asli Gresik. Lebih banyak penduduk luar Gresik karena saat itu Gresik sedang tumbuh sebagai Kota Industri. Saya hanya mengenal Damar  Kurung sebagai hiasan yang bercerita. Mungkin di daerah sekitar rumah mbah Masmundari sana berbeda. Mungkin ada tradisi lain seperti bercerita atau pertunjukan yang melibatkan Damar Kurung?  Sayang sekali saya tidak menemukan dokumen apapun yang membahas selain wujud fisik Damar kurung dan tentang pembuatnya, keluarga mbah Masmundari dan keturunannya. Meskipun pembuatnya, mbah Masmundari telah wafat sejak Desember 2005 silam, Damar kurung tetap dilestarikan hingga sekarang, bahkan dibuat mengikuti perkembangan jaman oleh para pembuat penerusnya. Semoga sampai sekarang pemerintah dan masyarakat Gresik masih semangat untuk melestarikan damar kurung di kota kami.  :3

Bagi yang ingin membaca lebih lanjut tentang Damar Kurung bisa dibaca :


Jumat, 25 Mei 2012

Early Fairy Tales - The 'Not for Kids' Kind of Tales



Sesuai janji saya di post sebelumnya, menyambung tentang konten yang sesuai dalam buku anak dan cerita ramayana. Kisah-kisah yang ada dalam buku anak yang banyak beredar adalah kisah-kisah pendek , fabel, dan kisah-kisah pengantar tidur lainnya. Seperti saat saya kecil, setiap hari ayah membacakan dongeng-dongeng  terjemahan oleh Hans Christian Andersen yaitu Thumbelina, Little Mermaids, Itik Kecil Buruk Rupa, Baju Baru Kaisar, dan ratusan cerita lainnya. Kumpulan cerita dongeng yang penuh dengan nilai moral dan pesan-pesan positif.  Selain Andersen, banyak kisah dongeng atau fairy tale saya kenal melalui film Disney, seperti Little Red Riding Hood, Snow White, Beauty and the Beast, Sleeping Beauty dan lain sebagainya.

Hans Christian Andersen
Sekarang saya memperhatikan banyak cerita dongeng atau Fairy Tales  ini di buat ulang menjadi film layar lebar, namun dengan cerita yang ditujukan bukan untuk anak-anak. Bagaimana bisa? Hem.. Sebelum menjadi buku dan dicetak seperti sekarang, kisah-kisah dongeng ini diceritakan dari mulut ke mulut, diceritakan orang tua pada anaknya setiap malam sebelum tidur. Cerita - cerita ini diceritakan ulang dengan banyak tambahan, dipoles, dikurang atau ditambah, dan mengalami perubahan selama bertahun-tahun. Sehingga memiliki banyak versi, hingga cerita dongeng yang kita kenal sekarang.

Cerita yang banyak kita baca sekarang, pada awalnya ditulis oleh seorang penulis bernama Charles Perrault pada tahun 1697. sama seperti Hans Christian Andersen. Charles P menulis cerita rakyat yang sering ia dengar ketika kecil, menambahkan percikan elemen magis dan mengubah sudut pandang cerita menjadi lebih naive sehingga terlihat seperti ditulis oleh anak-anak. Buku yang ia tulis saat itu berjudul  "Tales of Times Passed” berisi 8 cerita yang sudah sangat kita kenal yaitu  The Sleeping Beauty in the Wood”, “ Little Red Riding Hood”, “ Blue Beard”, “ The Master Cat” ( Puss In Boots) , “ The Little Glass Slipper” (Cinderella), “Diamonds and Toads”, “ Hop o my Thumb” dan “ Riquet a la Houppe.”





Charles Perrault


Kita ambil contoh cerita Sleeping Beauty, bagian awalnya sama dengan kisah yang ada sekarang, namun hanya di bagian awal. Pada naskah tertulis tertua yang ditemukan tentang cerita ini ditulis oleh Giambattista Basile  pada tahun 1636. Rasanya seperti membaca cerita dongeng x-rated.

Sang putri tidur bukan tertidur karena kutukan peri jahat, ia meninggal karena penyakit menular dan ayahnya, Sang Raja, menidurkannya di sebuah istana. Seorang pengelana yang menemukan tubuh putri tidur lalu memper-ehem-nya. Sang putri hamil dan melahirkan sepasang anak kembar saat dia tidak sadar itu dan kemudian kedua anaknya dibesarkan oleh para peri. Suatu ketika anak kembar itu tidak sengaja menghisap racun pada tubuh putri tidur dan ia terbangun. Sang pengelana yang teringat tentang putri yang tertidur di menara, pada suatu hari ingin mengulangi -ehem- dan menemukan bahwa sang putri sudah terbangun. Si pengelana mengakui perbuatannya dan tinggal selama satu minggu sebelum dia kembali kepada istrinya. Sang istri mengetahui perbuatan suaminya merasa cemburu dan menyuruh juru masaknya untuk menculik kedua anak putri tidur dan memasaknya kemudian menghidangkan dagingnya untuk suaminya. Juru masak yang tidak tega menyakiti kedua anak tersebut menggantinya dengan daging kambing. Akhir cerita, putri tidur dan anak-anaknya berhasil diselamatkan oleh ayahnya dan hidup bahagia selamanya.

Putri tidur dan anak-anaknya masih lebih beruntung dibandingan dengan Little Red Riding hood dan neneknya yang tidak selamat dari serigala jahat. Mereka berdua dimakan oleh sang serigala dan... tamat. Bagi yang ingin membaca ceritanya bisa baca  disini. Hmm.. Mengapa cerita dongeng pada masa itu penuh dengan nilai-nilai negatif? Bukan hanya kekerasan dan nuansa gelap, tapi juga suguhan pembunuhan, kanibalisme, incest, seksualitas dan bahasa yang tidak pantas. 

Cerita asli Little Red Riding Hood dengan judul asli   Le Petit Chaperon Rouge diterbitkan pada tahun 1697

Menurut sumber yang saya baca, pada masa awal abad ke 19, anak-anak dianggap sebagai "little adults" dewasa dengan ukuran tubuh kecil. Tidak ada pemahaman bahwa anak-anak seharusnya dilindungi dari hal-hal yang membawa pengaruh buruk. Pada masa itu anak-anak tidak terlindung dari bahasa "yang tidak sepantasnya" didengar oleh anak-anak. Mereka bekerja dan minum alkohol pada usia yang sangat muda. . Mengingat anak-anak yang tidak terlalu diperhatikan kesehatan mentalnya.Mungkin cerita dongeng tersebut dibuat memang bukan untuk dikonsumsi oleh anak-anak.

Sedikit terbersit pikiran bahwa kondisi tersebut tidak jauh beda dengan kondisi di masa sekarang untuk anak-anak yang hidup di wilayah yang keras yah.. Konsumsi pornografi dan seksualitas juga bertebaran dan bebas dikonsumsi anak-anak lewat suguhan TV 24 jam. Remaja bahkan anak kecil perokok juga bukan pemandangan aneh di Indonesia.

Bedanya dengan abad ke 19, saat ini kita sangat mengerti bahwa hal-hal seperti itu bukanlah hal yang baik dikonsumsi oleh anak-anak. Kita juga sudah mengerti efek psikologis atau fisik yang diakibatkan dengan konsumsi kekerasan, seksualitas, dan kurangnya perhatian orangtua kepada anak. Mungkin tidak ada yang namanya hidup bahagia selamanya seperti yang ada di cerita-cerita dongeng yang kita baca, tapi setidaknya Gadis betudung merah dan neneknya tidak harus dimakan oleh serigala..bagaimana menurut anda? :3

Sumber: berbagai sumber