Selasa, 20 Maret 2012

Pohon Biru dan Singa Merah



Beberapa hari yang lalu, saat sedang berseluncur  ria di dunia maya - mencari bahan tulisan sebenarnya - Saya menemukan sebuah artikel yang ditulis oleh blogger lokal tentang ilustrasi pada sebuah buku anak. Sebenarnya tidak terlalu penting dan banyak isinya jadi tidak usah saya sebutkan. Namun sebuah komentar di akhir tulisan menarik perhatian saya.  Isinya menyatakan bahwa si penulis komentar tidak suka dan tidak menyetujui "kesalahan" penggunaan warna pada banyak buku anak. Seperti singa berwarna merah, pohon berwarna biru, proporsi tubuh yang tidak sesuai hewan atau objek sebenarnya. Menurutnya buku anak adalah sebuah media bacaan pada fase awal anak untuk mengenal sesuatu, jadi gambar-gambar yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan sebenarnya.

(sumber : bobdaly)

Menengok kembali postingan saya sebelumnya yang membahas tentang buku Dr. Seuss. Banyak karakter hewan dengan tubuh terdistorsi dan warna yang tidak sesuai.    Lalu bagaimana? Adakah sebuah acuan bagaimana menulis sebuah buku anak yang benar? Adakah acuan untuk membuat ilustrasi buku anak yang benar?

Ilustrasi yang ada pada buku anak, atau Ilustrasi anak adalah sebuah gaya ilustrasi yang unik dan tidak banyak ditemui pada buku bacaan bertema dewasa. Untuk lebih mudahnya saya melihat dari penggunaan ilustrasi anak pada buku anak, walaupun jenis ilustrasi ini sudah digunakan untuk segala media visual lainnya. Kesan visual yang kita tangkap dari ilustrasi anak adalah kesan kekanak-kanakan, playfull, mudah dimengerti dan penuh imajinasi . Warna yang digunakan biasanya adalah warna- warna cerah dan pastel atau warna-warna lembut. Sesuai dengan perkembangannya, gambar-gambar mereka belum mengenal kaidah-kaidah menggambar orang dewasa, seperti : perspektif, warna, kedalaman, dan lain-lain.

Berdasarkan fungsinya, buku anak lebih banyak menggunakan ilustrasi dan gambar-gambar karena dunia anak adalah dunia visual, gambar yang ada di dalamnya harus komunikatif karena anak- anak belum bisa membaca. Hampir mirip seperti manusia purba dengan menggambar di gua dan hierogliph yang digunakan bangsa mesir kuno, melalui gambar manusia berusaha berkomunikasi. Sejak lahir bayi sudah mampu mempelajari lingkungan sekitar dengan melihat dan memahami apapun yang terjadi di sekitarnya. Bayi mampu menyerap banyak sekali informasi sejak dia lahir. Kemudian mampu mengenali wajah, memahami ucapan orang tuanya, hingga menamai objek-objek tertentu. Buku anak biasanya dibagi berdasarkan usia sesuai dengan kemampuan kognitif tiap2 tahapan usia.

Bentuk dan warna buku anak yang lucu dan simple karena anak usia tertentu hanya dapat mengenali dan memisahkan objek dengan bentuk geometris yang mudah dan warna- warna kontras. Sementara untuk balita atau usia anak yang lebih tua, gambar yang digunakan dapat lebih kompleks. Karakterististik lain yang terlihat  dalam ilustrasi anak adalah penyederhanaan ekspresi, hanya sedikit ekspresi yang ditampilkan, misalnya senang, sedih, marah, dan kaget. Karena anak-anak baru mampu memahami sebatas itu.

Karakter Snoopy dan Charlie Brown dalam 
Peanuts karya CHARLES M. SCHULZ  

Melalui ilustrasi anak, orang tua berusaha mengajarkan hal-hal lain seperti nilai kesopanan, kejujujuran, dan nilai-nilai moral lainnya. Karenanya ilustrasi yang digunakan harus komunikatif dan mudah dimengerti oleh anak-anak.

Buku anak dibuat untuk merangsang kemampuan otak dan kreatifitas anak. Seorang ilustator buku anak harus mampu melihat dengan kacamata anak yang penuh dengan imajinasi tanpa batas. Sejak anak-anak hingga sekarang usia saya 21 tahun, saya masih sering terkesan - amazed - pada ilustrasi-ilustrasi anak. Masih terbayang kucing siam cantik yang bermain kastanyet dan ikan paus yang pergi berlibur dengan koper dan topi kecilnya. Tidak lupa keluarga gorila yang pulang menggunakan taksi kuning dengan 4 pasang tangan gorila melambai di sampingnya. Cerita-cerita menakjubkan dari buku anak yang selalu dibacakan ayah saat kecil dulu.

Menurut saya sama sekali tidak ada salahnya membuat sebuah kucing raksasa berwarna biru, pohon berbentuk bulat dan berwarna merah, karena pada usia tersebut anak-anak belum mengerti kenapa pohon harus berwarna hijau (toh, ternyata memang tidak semua pohon berwarna hijau kan?) buku anak dibuat agar anak-anak bisa mengintip sebuah dunia dan petualangan luar biasa di depan mereka. Buku anak bukan dibuat untuk menciptakan sosok dewasa dengan pemikiran yang picik dan membosankan yang meyakini bahwa pohon harus hijau dan kucing harus berwarna coklat atau putih atau oranye.


 sumber : berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar