The more that you read, the more things you will
know. The more that you learn, the more places you'll go. -- Dr. Seuss
Post kali ini dibuka
dengan kutipan menarik dari Dr. Seuss yang menyuruh kita agar banyak-banyak
membaca. Dengan banyak membaca, semakin banyak ilmu kita, semakin banyak kita
tahu, dan semakin banyak materi dan topik untuk ditulis di blog ini..heheh.. bercanda. Sayang sekali post kali ini bukan tentang bagaimana memperoleh ide-ide besar saat sedang buntu atau blank. Bukan juga cara bagaimana proses kreatif membuat buku anak, tapi mungkin bisa jadi ide bagi teman-teman.
Sumber : Behance.net |
Sebenarnya saya tidak sengaja menemukan 'buku anak' ini dari buku literatur Design Matters penerbit Rockport.
Judulnya "Little Yellow Duck and The Big Idea"- a story for
children and bright marketing folks.
Hem.. Buku anak tentang marketing? Ternyata bukan. Itu adalah sebuah
promotional media berupa brosur dari sebuah Creative Consultancy di Wales dan
Inggris bernama Littleyellowduck.
Menurut buku Design
Matters tadi, sebuah brosur itu bukan hanya kumpulan informasi tentang sesuatu,
tetapi juga memiliki sebuah narasi, atau bahkan story
teller. Narasi dalam sebuah brosur disini maksudnya bisa didapatkan dari
lipatan, layout, dan sebagainya. Ternyata tidak tanggung-tanggung, biro desain Little Yellow Duck ini
membuat sebuah narasi dalam bentuk buku cerita bergambar sebagai media promo
berbentuk brosurnya. Brosur ini dibuat mirip sekali dengan sebuah buku anak,
mulai dari ilustrasi, karakter, lay out, tipografi dan bahkan cara penyampaian
konten yang dibuat semirip mungkin dengan buku anak yang hanya mengggunakan
satu hingga dua paragraf pendek di setiap halamannya.
Cerita yang ada di dalam
brosur ini sendiri sangat menarik. Sesuai dengan subjudul pada sampul depan
yang bertuliskan bahwa brosur ini adalah cerita untuk anak-anak. Cerita si bebek kuning dan businesswoman yang
di-ibaratkan sebagai klien bisa diceritakan dengan alur yang menyenangkan dari
awal hingga akhir. Cukup menarik bila dilihat sebagai sebuah buku anak biasa.
Yang lebih keren lagi menurut saya, jika dilihat dari sudut pandang 'media
promosi' karakter bebek kuning sebagai ambassador atau prumpamaan biro desain
itu sendiri, dapat menjelaskan secara efektif tentang peran dan apa yang mereka
lakukan. Mereka menyampaikan
bagaimana cara mereka bekerja dengan cara yang unik. Jika biro yang lain
menyampaikan dengan cara lebih persuasif seperti "percayakan desain anda
kepada kami" atau "kamilah jagonya membuat desain dengan kualitas dan
harga terbaik" dengan tujuan memperoleh klien sebanyak mungkin... Menurut
pembuatnya, Lawrence Everard , brosur ini
menyenangkan untuk dibuat, bukan hanya menunjukkan tentang siapa Little
Yellow Duck tetapi juga sebagai filter klien seperti apa yang tertarik pada
desain mereka. Yang pasti klien yang tertarik dan menyukai brosur ini. Keren yah :3
Sumber: berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar